Teks Foto : Flayer Rumah Budaya Royal House yang Mempersembahkan Pagelaran Drama Calonarang.
BLT.com, Yogyakarta | Kisah klasik legendaris Calonarang dipentaskan Teater Royal House Yogyakarta di Werdhy Budaya Art Center Denpasar, Senin 12 Mei 2025 pukul 19.00 WITA.
Disutradarai Anastasia. Naskah karya Oka Swastika Mahendra.
Pentas ini sebagai persembahan keluarga besar Royal House Cultural Activities Yogya untuk masyarakat Bali. Lakon ini pernah dipentaskan Teater Royal House di beberapa kota, yakni Yogya, Indramayu, Solo.
Menurut Anastasia, pentas menampilkan gaya budaya Jawa, dari kostum, logat khas Jawa, tarian, musik gamelan, serta tembang Jawa.
"Harapannya teater dari Yogyakarta mampu menyajikan tampilan berbeda dengan Calonarang yang sering dipentaskan di Bali. Meskipun pementasan teater modern tetapi tetap berkomitmen menunjukkan sajian yang tidak harus meninggalkan budaya tradisional," sebut Anastasia yang pernah gabung di Teater Alam.
Lebih lanjut, Calonarang tentang janda Desa Girah bernama Dyah Nateng. Dipinang Mpu Kuturan dari Kerajaan Daha yang menyebabkan para pria patah hati. Para gadis tetangga tidak menyukai, iri pada keberuntungan Dyah. Ternyata, Mpu Kuturan berpaling pada gadis Bali saat diutus Raja Erlangga menyebarkan ajaran kebaikan di Bali. Sehingga membuat Dyah terpukul, lalu pulang ke desa. Tetangga yang pernah ditolak cintanya dan para wanita yang iri, mengolok-olok Dyah.
"Dyah yang awalnya orang baik menjadi dendam. Kemudian berguru pada Dewi Durga yang jahat. Dan ia mendapat kesaktian kemudian berganti nama menjadi Calonarang. Mampu menolak hujan, mendatangkan angin topan, dan menebarkan wabah penyakit, menyebabkan Desa Girah mengalami musibah kekeringan. Akibatnya, banyak yang sakit dan meninggal. Kemudian, akibat musibah itu, Raja Airlangga meminta bantuan Empu Baradah agar mengatasi masalah ini," paparnya.
Untuk diketahui, Teater Royal House Pimpinan MH Irawan. Pimpinan produksi HM Satriya Wibawa, Wakil Pimpro Marcus Dinarta, Sekretaris Purwoputranto, Bendahara Puspa Chandrajati dan Nadiva MC, Setting dan Properti MH Irawan dan Pono, Humas Bambang Haryana, Stage Manager Ajiz Turtle dan Naufal Pace.
Pentas melibatkan 50 orang, yakni Mbah Darmo, Mo Ithuk, Ki Mudjar Sangkerta, Jamil An, Rina Nikandaru, Siti Amini, Lisa, Padmini, Pascalia, Carla, Chintya, Zora, Alis, Cesallya, Farhan, Deska, Kartelo, Hoshe, David, Griselda. Para penari, Saptowati, Christina Puri Mamayu, Yoanariris, Retno, Lawung, Dhimas, Magnum, Vito, dan Hanna. Penata tari, Latifa. Pemusik, Muntaz, Haryo, Hanafi, Baku, Arimathea, Tara, yang dikomandani Cici Baktiyus.
"Pentas ini gratis. Semoga lawatan pementasan ini dapat lebih mempererat persaudaraan dan memperluas jaringan kerjasama dalam berkarya seni," ujar Anastasia.
(RANGKUTI__RED)
0 Komentar