Teks Foto : Drs. Sofyan M.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Binjai.
BLT.COM, BINJAI SUMUT | Kepala Sekolah SMPN 1 kota Binjai Drs. Sofyan M.Pd., membantah Dugaan isu Praktik Pungutan Liar (Pungli) yang beredar dimasyarakat dan menyebutkan bahwa itu merupakan suatu fitnah. Hal tersebut disampaikannya kepada Awak Media dan juga perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Binjai Auzar Habibie Marpaung S.E., dan Chaisal Andrio Lubis S.Pd., dalam konferensi Pers di salah satu ruangan Sekolah SMP Negeri 1 kota Binjai, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Satria, Kecamatan Binjai Kota, Sabtu (05/07/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan masyarakat tentang adanya dugaan pungli dalam proses pendaftaran ulang siswa baru Tahun Ajaran 2025-2026 yang menyatakan bahwa diduga pihak SMP Negeri 1 kota Binjai akan mengeluarkan 10 orang siswa dikarenakan tidak mampu membayar uang sejumlah Rp. 850.000. Oleh karena laporan tersebut, pihak Dinas Pendidikan Kota Binjai memanggil / melakukan pemeriksaan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Binjai, pada hari Jum'at (04/07/2025) kemarin.
Dari hasil pemeriksaan, dan diambil kesimpulan bahwa ;
1. Laporan masyarakat itu tidak benar, yang menyatakan 10 orang Siswa tidak diterima mendaftar di SMP Negeri 1 Binjai karena tidak membayar sejumlah uang sebesar Rp. 850.000.
2. Tidak benar bahwa jika tidak membayar uang sebesar Rp. 850.000 akan dikeluarkan dari SMP Negeri 1 Binjai.
3. Dari hasil kesepakatan antara Komite Sekolah dan Orang tua siswa (terlampir dokumentasi, daftar hadir dan Berita Acara Kesepakatan) biaya yang disepakati untuk kelengkapan Baju Olahraga, Atribut, dan Seragam Khusus sebesar Rp. 825.000 (daftar terlampir).
4. Biaya boleh dicicil.
![]() |
Teks Foto : Lampiran hasil rapat Komite Sekolah dengan Wali murid pada (30/06/2025) lalu. |
5. Bagi siswa yang sudah memiliki pakaian / seragam khusus dari abang / kakaknya terdahulu, tidak diwajibkan membeli pakaian khusus lagi.
6. Jumlah pendaftar ulang di SMP Negeri 1 Binjai sebanyak 260 siswa dari total pendaftar yang lulus sebanyak 352 siswa, dan sisa yang belum mendaftar ulang sebanyak 92 orang siswa (Sampai Berita Acara ini dibuat pada hari Jum'at tanggal 04 Juli 2025 pukul 16.00 WIB).
7. Pada pemeriksaan ini disepakati akan diadakan konfrensi Pers antara Kepalah Sekolah dan Media disamping dari Dinas Pendidikan Kota Binjai, hari Sabtu, tanggal 05 Juli 2025, pukul 10.00 WIB, di SMP Negeri 1 Kota Binjai.
Dalam keterangan konferensi Persnya Kepala Sekolah SMP Negeri 1 kota Binjai Drs. Sofyan M.Pd., menerangkan bahwa pada hari Senin 30 Juni 2025 yang lalu, telah dilaksanakan rapat / musyawarah antara pihak Komite Sekolah, Kepala Sekolah, dan Pihak Wali Murid Baru Tahun Ajaran 2025-2026, yang diperoleh dari hasil musyawarah sebagai kesepakatan adalah Siswa tidak dipaksakan untuk mengambil atau membeli baju khas SMP Negeri 1 Kota Binjai. Baju tersebut bisa dibuat sendiri atau jika ada punya abang / kakak / saudaranya yang masih layak pakai, maka calon siswa peserta didik baru boleh tidak membuat baju khas SMP Negeri 1 Kota Binjai.
"Orang tua boleh mencicil uang daftar ulang tersebut jika belum mampu membayar lunas. Harga seragam khas SMP Negeri 1 Binjai, Atribut dan Baju Olahraga adalah berjumlah Rp. 825.000,- dengan rincian harga Baju Khas (Rp.350.000), Atribut dan Baju Olahraga (Rp. 475.000). Kesepakatan Orang tua murid baru, baju seragam khas tetap dibuat dan jangan dihilangkan, karena ciri khas Sekolah," ucap Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Binjai.
Keterangan : Drs. Sofyan M.Pd., dalam keterangan Pers nya terkait isu dugaan pungli yang beredar.Lebih lanjut, Sofyan menyatakan bahwa dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan Sekolah sebagaimana yang dilaporkan ke pihak berwenang adalah tidak benar. Itu merupakan fitnah, tidak benar bahwa kalau tidak membayar Rp. 850.000 itu, 10 orang siswa akan kita keluarkan dari Sekolah. Tolong kepada masyarakat agar jangan sampai termakan isu hoax, bila ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa langsung datang kepada saya selaku Kepala Sekolah ataupun pihak Komite Sekolah.
"Kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyaring informasi, jangan sampai termakan berita hoax. Bahkan dulunya ada juga siswa yang sampai 3 (tiga) tahun baru lunas mencicil untuk perlengkapan atribut Sekolah tersebut," ujarnya mengakhiri.
((RANGKUTI__RED))
0 Komentar