Kecam Keras Peristiwa Unras Pembubaran DPR Di Jakarta

Teks Foto : Muhammad Hidayat Tanjung, Plh Sekretaris PB-IMBISU

BLT.COM, BINJAI, SUMUT
| Plh. Sekretaris Jendral (Sekjend) PB IMBI-SU, Muhammad Hidayat Tanjung mengecam keras tindakan daripada oknum Brimob terkait peristiwa mengerikan yang terjadi di tengah aksi unjuk rasa terkait "Pembubaran DPR". Peristiwa itu terjadi akibat dari kericuhan peserta aksi unjuk rasa dengan aparat kepolisian di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/08/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Muhammad Hidayat sangat menyayangkan aksi dari tindakan yang dilakukan oleh oknum kepolisian dari satuan Brimob tersebut.  Dirinya uga menyampaikan, sangat mengutuk keras dari tindakan tersebut, sebab hal itu bukan hanya mencederai hati masyarakat tetapi juga mencederai konstitusi.

"Sesuai dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam tugas dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia tercantum dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat. Maka hal ini sangat bertolak belakang dengan kejadian ini" ujarnya kepada Wartawan di Binjai, Jum'at (29/08/2025) sore.

Muhammad Hidayat Tanjung juga meminta kepada Kapolri untuk menindak tegas terhadap oknum yang terlibat dalam kejadian tersebut.

"Mobil rantis tersebut yang seharusnya dipergunakan untuk menghalau atau mengahadapi demontrasi dari kerusuhan unjuk rasa lantas mengapa mobil tersebut melindas masyarakat sampai menghilangkan nyawa seseorang? seperti itukah pengimplentasian dari undang-undang tersebut?. Usut tuntas para oknum polisi tersebut yang terlibat dalam hal ini dan berikan hukuman yang sesuai. Kalau tidak siap dengab kondisi seperti itu jangan jadi polisi" terangnya.

Lebih lanjut, Muhammad Hidayat Tanjung juga kerap melihat setiap adanya aksi unjuk rasa kerap sekali peserta aksi demonstrasi berbenturan dengan pihak aparat.

"Kerap sekali terjadi (peserta unjuk rasa) benturan dengan aparat. hal itu sangat disayangkan karena sejatinya masyarakat dan polisi itu adalah mitra. Kita tidak tau adanya masuk intervensi dari pihak mana sehingga terjadilah benturan-benturan tersebut sampai hingga waktu ini dari oknum kepolisian tersebut melakukan penabrakan serta melindas seseorang yang mengakibatkan kehilangan nyawa. sangat miris, ini sudah diambang batas. sekiranya Kapolri maupun Pemimpin Negara wajib mengambil langkah yang cerdas agar hal seperti ini tidak terulang kembali," pungkasnya. ((PR__RED))

Posting Komentar

0 Komentar