Deposito Nasabah Raib, Kepala Unit BRI Namu Ukur Hilang Entah Kemana Dan Dalam Proses PHK

Teks Foto : Kantor Cabang BRI Binjai, jalan Sutomo, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara. 

BLT.COM, BINJAI, SUMUT
| Kasus dugaan dana deposito yang raib milik nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Binjai Unit Namu Ukur, setelah viral di Media sosial melalui pemberitaan kini memasuki babak baru. Selain ZR (57) yang menjadi korban kehilangan dana deposito sebesar 1,7 milliar, kini bermunculan satu-persatu korban lainnya. Hal serupa juga di alami korban IR (50), yang mengaku kepada Awak Media di Warkop Binjai, jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Binjai Timur, Rabu (15/10/2025).

Tidak tanggung-tanggung, IR menjelaskan kepada bahwa ia mengalami kerugian sekitar 2.6 milliar lebih dana deposito yang raib di Bank BRI Cabang Binjai Unit Namu Ukur, dan masih oknum pegawai BRI Cabang Binjai yang sama dengan inisial IL diduga sebagai pelakunya, yang pada waktu kejadian masih menjabat sebagai Kepala Unit di kantor tersebut.

Lebih lanjut, IR menerangkan bahwa dana depositonya yang 2,6 Miliar terlampir dalam 5 Bilyet, dengan kronologi yang hampir sama seperti ZR, mulai dari Kantor BRI Unit Semayang dan terakhir di BRI Unit Namu Ukur. Hari ini kami hadir ke kantor BRI cabang Binjai hanya untuk meminta klarifikasi dari Pinca BRI terkait bagaimana penyelesaian masalah dana deposito kami.

"Ketika bertemu dengan Pinca BRI, kami meminta surat permohonan peryataan dari BRI perihal masalah ini, namun Pinca tidak bisa memberikan surat seperti yang dimaksud, tanpa ada surat usulan dari pihak nasabah, dan nantinya pun kami mohon terlebih dahulu ke atasan kami (Kanwil Medan), jadi bagaimana nasib kami jika tidak ada kejelasan seperti ini," ujar IR.

Ketika di soal dengan Bilyet, IR mengaku bahwa pada saat mediasi dengan Pinca dirinya mendapatkan kabar bahwa Bilyet miliknya diragukan keasliannya. Akan tetapi, kita sudah bertanya dengan orang BRI juga tetapi bukan karyawan BRI cabang Binjai (yang orang nya minta dirahasiakan idenditasnya), bahwasanya Bilyet kami ini asli, dan merupakan model lama yang sudah teregistrasi.

"Pinca tidak ada menyebutkan Bilyet kami palsu, tetapi masih diragukan keasliannya. Namun untuk tahapan apa saja yang akan mereka lakukan untuk penyelesaian masalah kami, Pinca tidak bisa banyak berkomentar terkait jalur apa yang akan ditempuh nasabah, karena itu hak dari pada nasabah. Namun Pinca mengatakan akan membuat laporan secepatnya agar masalah ini segera diproses," sebut IR.

Untuk surat permohonan, terkait penyelesaian masalah dana deposito kami yang diminta pihak BRI, itu sangat meragukan. Kami kan nasabah prioritas, kalau kami buat surat permohonan lagi kan seolah kami ingin mendaftar menjadi nasabah baru lagi.

"Kami kan hanya minta surat keterangan, surat sepotong dari BRI terkait hilangnya dana deposito kami, setau saya mana ada kalau kita mau minta surat keterangan, kita harus mengajukan surat permohonan dulu. Jadi kesannya terhadap masalah deposito kami ini pihak BRI diduga memperlambat proses penyelesaiannya saja," ungkap IR kecewa. 

Setelah mendapat keterangan dari IR, Awak Media mencoba untuk mencari kebenaran terkait permasalahan hilangnya dana deposito nasabah tersebut, dengan mengonfirmasi Pimpinan Cabang BRI Binjai, atau MBM BRI Binjai. Pertemuan yang dibarengi dengan sarapan bersama dan coffee morning tersebut berlangsung di Meligeu Kuphi Aceh, jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kamis (16/10/2025).

Kepada Awak Media, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Binjai Nartha Simamora yang baru menjabat selama tiga (3) bulan tersebut didampingi oleh MBM BRI Binjai Beni, menjelaskan awal mula kronologi hilangnya dana deposito nasabah itu. Yang dimana sekitar satu (1) bulan sebelum masalah itu terkuak ke publik dirinya sempat bertemu dengan IL, dan sempat berbincang dengannya.

"Akan tetapi saya tidak menyangka IL sanggup berbuat seperti itu kepada Nasabah. Bahkan bukan cuma satu nasabah korbannya, melainkan ada juga korban lainnya lagi," ucapnya.

Nartha menambahkan, masalah ini tetap kami telusuri dan investigasi sampai ada titik temu dan untuk oknum IL kami juga melayangkan surat Pemutus Hubungan Kerja (PHK) karena melakukan mangkir atau tidak masuk kerja.

"Sabar ya bang, kami akan tetap terus bekerja agar permasalahan ini dapat terselesaikan, seandainya harus lewat jalur hukum, kami akan lakukan itu juga," pungkas Pinca. ((IPR))

Posting Komentar

0 Komentar