Magang di LAZISMU, Mahasiswa INSAN Binjai Terjun Kelapangan Menyisir Muzakki, Munfiq dan Mustahiq

Para Mahasiswa dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah,  Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai (INSAN) Kota Binjai, saat menjalani masa praktik kelapangan bertemu langsung masyarakat Mustahiq di Binjai, Selasa (15/07/2025) lalu.

BINJAILANGKATTODAY.COM/Binjai

Dalam rangka pelaksanaan program magang kelembagaan, sekelompok mahasiswa dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah , Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai (INSAN BINJAI) menjalani masa praktik di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) di Kota Binjai.

Pada kegiatan yang dilaksanakan pada 15 Juli 2025 tersebut, para mahasiswa turun langsung ke masyarakat untuk melakukan pendataan dan pendekatan terhadap tiga elemen utama dalam sistem distribusi zakat, yakni muzakki (pembayar zakat), munfiq (pemberi infak), dan mustahiq (penerima zakat).

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Lazismu dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah secara lebih terarah dan profesional. Melalui keikutsertaan mahasiswa magang, lembaga berharap dapat memperluas jaringan sosial sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai peran penting zakat dan infak dalam sistem ekonomi Islam yang berkeadilan.

Para mahasiswa terlihat mengunjungi rumah-rumah warga di sejumlah lingkungan dengan membawa formulir pendataan, sekaligus memberikan informasi seputar fungsi strategis zakat dan infak dalam mengurangi kemiskinan serta memperkuat solidaritas sosial. Dalam proses ini, mereka tidak hanya mencari para muzakki dan munfiq, tetapi juga melakukan identifikasi langsung terhadap warga yang masuk kategori mustahiq, seperti fakir, miskin, janda lanjut usia, dan golongan lain yang berhak menerima bantuan zakat.

Dinda Marshanda selaku ketua dari kelompok Magang tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya ingin menyaksikan langsung bagaimana kondisi sosial masyarakat di lapangan.

" Hal ini membuka wawasan kami tentang pentingnya distribusi zakat yang tepat sasaran, serta bagaimana zakat dan infak menjadi instrumen keadilan sosial dalam Islam," ujarnya kepada wartawan, Minggu (10/08/2025).

Sementara itu, pihak Lazismu Kota Binjai mengapresiasi semangat mahasiswa dalam menjalankan tugas lapangan ini. Menurut keterangan pembimbing lapangan dari Lazismu, keterlibatan mahasiswa tidak hanya membantu proses teknis pengumpulan data, tetapi juga menjadi bagian dari proses kaderisasi amil zakat yang memiliki pengetahuan dan kepekaan sosial.

" Mereka adalah agen perubahan. Dengan keterlibatan mereka, kami harap pesan-pesan dakwah filantropi Islam semakin mengakar di tengah masyarakat," ungkapnya.

Pendekatan yang dilakukan mahasiswa pun bersifat partisipatif dan humanis. Tidak sekadar mencatat nama dan kondisi ekonomi, mereka juga berdialog dengan warga, mendengarkan keluhan sosial, dan menggali informasi seputar tantangan kehidupan yang dihadapi masyarakat secara langsung. Informasi ini akan menjadi bahan penting bagi Lazismu dalam merancang program-program penyaluran yang tepat guna dan tepat sasaran.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan lembaga sosial keagamaan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berperan dalam misi sosial kemasyarakatan yang membawa dampak nyata. Melalui kegiatan ini, INSAN Binjai bersama LAZISMU menunjukkan komitmen dalam membentuk generasi intelektual Muslim yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap kondisi riil masyarakat.

Dengan semangat keikhlasan dan profesionalisme, para mahasiswa ini turut serta dalam membangun sistem zakat yang kokoh, kredibel, dan berdampak. Mereka menjadi bagian dari gerakan sosial Islam yang tidak hanya mengajak untuk memberi, tetapi juga memastikan bahwa pemberian tersebut sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. (BLT1)

Posting Komentar

0 Komentar